Kerja ya Kerja
Desember 26, 2016
![]() |
Focus on Your Work* |
Dalam suatu diskusi di tempat kerja, Saya mengamati perilaku yang aneh dari teman
saya. Ketika itu diadakan sebuah diskusi. Topiknya saat itu membahas suatu
permasalahan yang cukup urgent. Model diskusinya adalah dengan cara satu orang
memaparkan permasalahan dan yang lain memberikan pendapat untuk menemukan suatu
rumusan pemecahan yang disepakati bersama. Saat itu semua aktif menyampaikan
pendapat. Sedangkan teman saya saat itu diam dan terus mengamati teman lainnya. Saat tidak ada yang
berpendapat, barulah teman saya yang dari tadi diam itu
menyampaikan pendapatnya. Setelah itu bergantian dengan teman yang lainnya.
Sesekali dalam diskusi itu ada unsur candaannya juga. Tapi teman saya ini tidak
ikut aktif bercanda, hanya sesekali tersenyum. Saya mengira apakah teman saya
ini lagi sedih? atau sedang sakit?. Tapi ketika dia berpendapat lagi, menurutku
pendapatnya juga bagus, logis. Tak mungkinlah dia bisa membuat pendapat itu
jika dalam keadaan sakit ataupun sedih.
Setelah diskusi berakhir saya pun terus
memikirkan, kenapa dia bersikap begitu. Apa memang itu karakternya yang tidak
suka bercanda? Saya rasa juga tidak. Karena diluar jam kerja dia juga biasa bercanda
sama saya. Terlepas dari kenapa dia bersikap begitu, Saya dapat mengambil suatu
nilai moral / hikmah sikap teman saya tersebut. Hikmah yang dapat kita ambil
adalah : Kerja ya Kerja.
Seringkali dalam pengamatan ditempat kerja saya
dan juga cerita - cerita dari teman-teman. Banyak sekali realitas moral kerja
yang jelek. Moral ini kontraproduktif dalam dunia kerja. Berikut beberapa moral
kerja negatif yang sering saya temukan:
- Bermain - main dengan Sosial media saat jam kerja.Sosial media sekarang menjadi salah satu teknologi yang sangat familiar. Kemampuan menghubungkan manusia dari tempat yang berbeda dalam satu waktu sangat menarik bagi kaum sosialita. Facebook, youtube , Whatsapp , BBM, telegram dan masih banyak lagi aplikasi sosmed yang terpasang di gadget kita, seakan – akan menjadi symbol pengakuan bahwa diri kita “ADA”. Sekedar membuka notifikasi, melihat update foto IG teman, atau posting meme dan video lucu. Bahkan sampai aktif diskusi di grup-grup keakraban. Hal ini ketika dilakukan di jam kerja, maka akan mengurangi waktu dan konsentrasi kerja. Ketika waktu dan konsentrasi kerja menurun, maka otomatis hasil kerjanya tidak akan optimal. Lantas kalau membuka aplikasi berita bagaimana? Contoh Babe, Tempo, Kompas dls. Menurut saya itu tetap tidak boleh dilakukan dalam jam kerja selama motifnya hanya untuk KEPO aja. Namun jika membuka aplikasi berita karena memang ada kebutuhan pekerjaan, saya rasa itu sah - sah saja.
- Membicarakan masalah Pribadi saat jam kerja.Budaya desa yang memiliki nilai tenggang rasa dan toleransi yang besar pada sesama sering terbawa juga pada jam kerja. Kita sering membicarakan masalah yang sifatnya personal entah itu masalah kita, masalah lawan bicara kita, bahkan masalah orang lain yang sedang “panas” saat itu. Hal ini jika kita lakukan selain akan memecah konsentrasi dan mengurangi waktu, maka akan menambah presepsi macam – macam terhadap orang tersebut. Sehingga jika perilaku tersebut menjadi membudaya, dikhawatirkan kita akan membawa presepsi tersebut dalam dunia kerja yang berujung ketidakprofesionalitasan.
- Bercanda yang berlebihanSering kita dengar ada ungkapan, kerja Itu harus SERSAN (serius tapi santai). Menurut pengalaman saya, dalam dunia kerja kita tidak bisa santai. Karena dalam dunia kerja kita tidak hanya diwajibkan mencapai target yang stagnan, namun setiap periode memiliki target yang senantiasa meningkat. Dengan target yang senantiasa meningkat, maka kita harus benar – benar berkosentrasi tidak hanya pada target jangka pendek, namun juga target Jangka Panjang. Pekerjaan mulai dari teknis dan administrative dijalankan. Belum lagi ada pekerjaan konseptual dan manajerial yang butuh konsentrasi tinggi. Pekerjaan – pekerjaan tersebut tidak mungkin bisa kita lakukan jika dalam kerja banyak bercandanya.
Lantas
apa solusi yang bisa kita lakukan :
- Menonaktifkan notifikasi Sosmed saat jam kerja.
- Tidak ikut nimbrung saat ada pembicaraan masalah pribadi atau bercanda saat jam kerja
- Senantiasa mengingat target dan impian karya kerja kita saat ada gangguan – gangguan diatas.
- Membuat kesepakatan dengan teman satu ruangan untuk konsentrasi dalam bekerja.
- Membuat tulisan – tulisan pengingat yang ditempel di dinding kantor.
Demikian tulisan saya tentang
Prinsip “Kerja ya Kerja”. Semoga
menjadi pengingat kita semua, terutama diri saya sendiri agar bisa menjadi
pribadi yang lebih produktif kedepannya.
*www.behance.net/gallery/3095129/FOCUS-ON-YOUR-WORK
*www.behance.net/gallery/3095129/FOCUS-ON-YOUR-WORK
0 komentar